Sekolah yang terendam lumpur akibat diterjang bencana banjir
bandang dan tanah longsor yang terjadi pekan lalu di Kota manado, dimintakan dalam
minggu ini sudah selesai di bersihkan,
sehingga Hari Senin para siswa sudah
bisa bersekolah kembali. Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Sulut Dr.
Sinyo Harry Sarundajang saat memimpin Rapat Evaluasi bhakti Sosial pembersihan
Kota Manado yang dilakukan Unsur TNI/Polri, warga Korpri Pemprov Sulut dan Pemkot manado serta berbagai
elemen masyarakat, Kamis (23/1) kemarin, di ruang Ex WOC.
Pertemuan yang diikuti Unsur Forkopimda, Wagub Dr. Djouhari
Kansil MPd, Sekprov Ir. Siswa R Mokodongan, Wawali Manado, Harley Mangindaan, Sekot
Harvey Sendouw, kalangan perbankan dan pejabat teras Pemprov Sulut, menurut
Sarundajang semua yang terlibat dalam baksos ini beberapa hari kedepan fokus
untuk pembersihan sekolah-sekolah yang terendam air itu, sehingga para siswa
sudah bisa bersekolah kembali, “Kasihan kalu terlalu lama mereka tidak
belajar nanti anak-anak didik kita bisa stres”, ujar SHS, sembari menyebutkan, disetiap sekolah dapat dibangun dapur umum agar siswa bisa makan di sekolah, selain itu akses jalan, rumah penduduk dan tempat-tempat ibadah, juga ikut menjadi perhatian serius dari orang nomor satu di Sulut. karena baksos yang akan berlangsung selama seminggu ini, akan dinilai oleh Pemerintah Pusat.
Sarundajang juga minta
semua bantuan yang masuk baik dari pemerintah, BUMN, Swasta maupun Organisasi harus dicatat dengan baik, sehingga tidak
menyulitkan dalam pertanggungjawaban
nanti. Sedangkan terkait dengan penyaluran bantuan kepada korban bencana di
titik-titik lokasi bencana sebaiknya berkoordinas dengan pemerintah setempat,
baik lurah maupun camat, termasuk pemberian sanitasi dan obat-obatan, sehingga bantuan-bantuan tersebut bisa lebih ter-arah.
Gubernur menilai selama dua hari pelaksanaan kegiatan baksos
di Kota Manado baik yang dilakukan oleh Tim 1 di wilayah Utara, Tim 2 wilayah
Selatan dan Tim 3 di wilayah tengah semuanya dapat dikatakan berjalan lancar,
bahkan sudah mulai terlihat hasilnya, namun Sarundajang juga taklupa mengingatkan
masalah koordinasi dan sinkronisasi di
tingkat bawah perlu mendapat perhatian semua pihak, disamping masalah keamanan
harus kita jaga bersama, tandas salah satu kandidat capres dari partai demokrat.
Sementara Wagub Djouhari Kansil melaporkan SDN 109 di Kelurahan Pakowa Lingkungan V sudah tidak bisa dipakai lagi karena seluruh tembok ruangan sekolah telah mengalami retak-retak dan bisa membahayakan siswa, sehingga di usulkan agar Diknas Sulut dapat menampungnya mereka di SDN 69 Kelurahan Ranotana Weru Lingkungan I yang jaraknya hanya seratus meter, sembari menambahkan siswa SDN 69 telah dibantu pakaian seragam sebanyak 109 buah, serta beberapa sekolah disekitar dua kelurahan itu, juga akan mendapat bantuan pakaian seragam. (Kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir pemprov).