Senin, 28 April 2014

Mokodongan: Diklat Prajabatan Harus Ciptakan PNS Berkualitas




Demikian penekanan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Ir. Siswa R Mokodongan dalam penutupan Diklat Prajabatan Golongan I dan 2 di Badan Diklat Provinsi Sulawesi  Utara Senin 28/2014.
Lebih jauh dalam sambutannya Mokodongan mengharapankan kiranya bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti diklat prajabatan cpns dapat di aktualisasikan secara profesional, jujur, adil dan merata, dalam bingkai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kedudukan dan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sangat tergantung pada kualitas dan kompetensi pegawai negeri sipil. Karena itu terus dibutuhkan berbagai langkah solutif dan inovatif yang konstruktif memberikan daya dukung terhadap pencapaian aparatur yang kompetitif dan profesional,
Melalui diklat prajabatan CPNS golongan I dan II ini akan terlihat betapa pentingnya proses pembentukan pegawai negeri sipil dalam meniti karier dan pengabdian sebagai pegawai negeri sipil juga abdi negara dan pelayan masyarakat. Diklat prajabatan CPNS merupakan suatu wadah pembentukan pola pikir, pola sikap dan prilaku, sebagai ajang untuk memperluas wawasan, pemikiran serta penajaman visi bersama yang harus dilakukan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi organisasi. 
Menurut Kepala Badan Diklat DR. Drh. F. Rotinsulu, Diklat Prajabatan ini bertujuan untuk, Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan instansinya Serta Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Diklat ini dilaksanakan selama 19 hari kerja yang dimulai dari tanggal 02 April 2014 sampai dengan 28 April 2014, bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Utara, dengan jumlah 174 Jam Pelajaran. Para pesertanya adalah sebagai berikut sebanyak 74 orang, dengan tenaga pengajar yaitu Para Pejabat Stuktural Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Widyaiswara/Fasilitator Badan Diklat Provinsi Sulut

          Berdasarkan hasil evaluasi panitia, kelulusannya adalah sbb:

1.    Lulus dengan Predikat Memuaskan              :  10 orang
2.    Lulus dengan Predikat Baik Sekali               :  17 orang
3.    Lulus dengan Predikat Baik                         :  46 orang
4.    Lulus Bersyarat                                         :    -  orang
5.    Tidak Lulus                                               :    1 orang
Hadir dalam acara penutupan Diklat ini yaitu para pejabat di Lingkungan Diklat Provinsi Sulawesi Utara dan para Widyaiswara. (DR. Jemmy Kumendong, Kabag Humas sebagai Juru Bicara Pemprov Sulut)

Tim Komite I DPD-RI Dijemput Naik Bendi

Kedatangan Tim Komite I DPD-RI di Calon Daerah Otonom Baru (DOB) Kota Langowan yang berjumlah 8 orang dipimpin Ketua Komite I Alirman Sori SH MHum MM bersama Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, Senin (28/4) kemarin, setibanydi desa toraget oleh panitia  rombongan   dijemput untuk menaiki bendi (delman) salah satu alat transportasi tradisonal yang hingga kini masih eksis bagi warga langowan. Rombongan diarak menuju SMA Yadika yang menjadi tempat pertemuan dengan Panitia dan warga kota langowan yang berjarak kurang lebih 6 Km.
Wagub mengatakan, kedatangan Komite I ini untuk melihat langsung kesiapan kota langowan untuk menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) yang diusulkan pemprov bersama tiga calon DOB lainnya yaitu BMR, Kota Tahuna dan Kab. Talaud Selatan. Menurut Kansil, wajah kota langowan yang diselimuti kesejukan alam serta infrasturktur yang ada memberi bukti bahwa kota ini sangat layak untuk dimekarkankan menjadi DOB di provinsi sulut. Karena itu Kasil tak lupa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat sembari berpesan agar warga tetap bersabar karena dengan kedatangan Pak Aliman Sori bersama kawan-kawan yaitu  srikandi Ibu Sientje Sondakh mandey dan Ibu Aryanti Baramuli Putri di kota langowan memberi bukti adanya keseriusan pemerintah pusat untuk mempercepat terbentuknya kota langowan yang definitif, ujarnya.
 Aliman Sori saat menyampaikan sambutannya menyempatkan untuk bertanya kepada masyarakat  benarkah warga menginginkan pemekaran kota langowan, maka secara spontan menreka menjawab benar kota langowan untuk dimekarkan. Karena itu Aliman Sori menyebutkan, bahwa semua dokumen persyarakat administrasi maupun fisik kewilayahan calon DOB kota langowan semuanya sudah lengkap, karena itu masyarakat kiranya tetap bersabar karena kami akan mendorong pemerintah dan DPR-RI untuk segera merapatkan untuk mendapat kesepakatan bersama sehingga semua calon daerah otonom baru (DOB di sulut segera terealisasi dalam waktu dekat ini, tandanya. Usai pertemuan Tim bersama Wagub melakukan peninjauan lapangan. Turut hadir Karo Pemerintahan dan Humas Dan Humas DR. Noudy RP Tendean SIP MSi serta Kabag Otda dan Hubal  Jimmy Ranti S.Sos. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSI selaku jubir pemprov).















 

Suswono: Perlu Reinvestasi dan Pengembangan Teknologi Mutakhir






Demikian dikatakan Menteri Pertanian DR. Ir. Suswono, MMA ketika menjadi pemateri sebagai keynote speaker dalam Seminar Optimalisasi Pembangunan P


ertanian Sulawesi Utara Menuju Sulawesi Utara Sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik dan Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 28/2014 di Hotel Aston Manado.
Lebih jauh Suswono dalam materinya menyatakan bahwa dalam menuju Masyarakat Ekonomi Asean, maka diperlukan antara lain Reinventasi dan pengembangan teknologi mutakhir dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di  bidang nuklir dan bioteknologi, perlu menyiapkan produk pertanian andalan yang mampu bertahan pada pasar domestik dan mampu bersaing dalam pasar regional dan global serta pemerintah harus berupaya melakukan distribusi sistim logistik, pengembangan infrastruktur, peningkatan efisiensi yang didukung regulasi dan fasilitas pendukung lainnya.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor pertanian sebagai leading sector di Sulawesi Utara perlu diberikan perhatian khusus terutama di bidang sumber daya manusia, karena negara yang berhasil mengembangkan SDM-nya akan menjadi negara yang besar, di samping itu perlu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci kemakmuran suatu negara.
Pada bagian lain sambuatnnya, Sarundajang menekankan pada perlunya sinergitas antara green economic dan blue economic mengingat sebagai negara kepulauan terbesar Indonesia belum secara maksimal menggali potensi ekonomi yang terdapat di laut.
Menurut DR. Ir. Terry Frans sebagai panitia, Seminar yang dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsrat ke 54 tersebut berkerjasama dengan Dinas Pertanian Peternakan Provinsi Sulawesi Utara dan membahas berbagai hal tentang penelitian-penelitian terkini yang dilakukan oleh para pakar pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan pertanian Sulawesi Utara. (DR. Jemmy Kumendong, Msi, Kabag Humas selaku juru Bicara Pemprov).



Gubernur dan Wagub Jemput Kedatangan Mentan dan Komite I

 Gubernur Sulut Dr. Sinyo Hsrry Sarundajang bersama Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd di bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (28/4) kemarin menjemput kedatangan Menteri Pertanian RI DR. Ir Suswono, MMA dan Tim Komite I DPD RI yang berjumlah 8 orang dipimpin Alirman Sori SH MHum MM.
Hampir satu jam beristirahat di VVIP Pemprov Sulut di bandara Sam Ratulangi kedua rombongan ini langsung berpisah di mana Gubernur Sarundajang mendampingi Menteri Kehutanan dalam rangka panen cabe di Kabupaten Minahasa sementara Wagub Djouhari Kansil mendampigi Komite I DPD-RI dalam rangka pertemuan deengan Pemprov serta melihat dari dekat kesiapan calon DOB Kota Kota langowan dan BMR. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).







Komite I DPD-RI Pertemuan Dengan Pemprov

Komite I DPD-RI yang berjumlah 8 personil dipimpin Ketua Komite I Alirman Sori SH MHum MM selaku KetuaTim dalam rangka peninjauan lapangan calon Daerah Otonom Baru (DOB) di Sulut, Senin (28/4) kemarin melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi yang dipimpin Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd. Pertemuan yang turut di hadiri Panitia pemekaran BMR, Kota Langowan, Kota Tahuna dan Panitia Pemekaran Kabupaten talaud Selatan itu berlangsung dalam suasana kekeluarggaan.
Berkaitan dengan maksud kunjungan itu Wagub telah menyampaikan perkembangan sulut, sejauh ini telah menampakan peningkatan yang sangat signifikan. Dalam kurun waktu 1998-2008 Provinsi Sulut telah berhasil memekarkan 11 DOB yakni Provinsi Gorontalo (Tahun 2000), Kota Tomohon, Kabupaten Minsel, Kabupaten Minut dan  Kabupaten. Kepulauan Talaud (Tahun 2003). Kabupaten Mitra, Kabupaten Bolmut, Kab. Kepulauan Sitaro dan Kota Kotamobagu (Tahun 2007), serta  Kabupaten Boltim dan kabupaten Bolsel (Tahun 2008). ke 11 DOB baru itu dari hasil evaluasi Kemendagri semua dinyatakan berhasil, ujarkansil. Dan saat ini Pemprov Sulut kembali terus berjuang untuk menuntaskan pembentukan Empat DOB yaitu Provinsi Bolmong Raya (BMR), Kota Kota Langowan, Kota Tahuna dan Kabupaten Talaud Selatan yang kini akan di kunjungi langsung oleh Tim Komite I DPD-RI selama dua hari.
Sementara Ketua Tim Alirman Sori memberi apresiasi terhadap kesungguhan dan keseriuan Pemprov Sulut dalam memperjuangkan terbentuknya DOB di sulut, apalagi di tunjang dengan keseriusan empat personil DPD-RI asal sulut seperti srikandi ibu Dra. Sientje Sondakh Mandey, Ibu Aryanti Baramuli Putri SH, Marhani Pua serta Drs. Alvius Lomban MSi, Mereka ber-empat selalu satu persepsi mendesak agar pemerintah DPD-RI dan DPR-RI segera membahas pembentukan DOB di sulut ini. Karena itu Alirman Sori yang merupakan Senator asal Padang Sumbar mengajak warga sulut untuk terus berdoa, agar realisasi rencana ini b isa tuntas dalam waktu dekat ini, janjinya. Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MA, Karo Pemerintahan dan Humas DR. Noudy RP Tendean SIP MSi serta Kabag Otda dan Hubal Jimmy Ranti S.Sos. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).



              



Sarundajang Dampingi Menteri Pertanian Panen Cabe di Pinabetengan








Tanaman cabe merupakan komoditas hortikultura yang sangat penting karena mempengaruhi kehidupan petani, pemberi cita rasa makanan dan berpengaruh terhadap perekonomian makro dan tingkat inflasi, sehingga menjadi andalan sumber usaha dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Pentingnya komoditas cabe bagi masyarakat Sulawesi Utara membuat Menteri Pertanian RI DR. Ir. Yuswono, MMA dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Utara, menyempatkan diri untuk melakukan panen perdana Cabe Minahasa pada Senin 28/4 Di Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Menteri Pertanian didampingi oleh Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang bersama Bupati Minahasa Drs. Jantje Wowiling, Msi.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Ir. Johannis Panelewen menyatakan bahwa dengan jumlah penduduk 2,3 juta orang di Sulawesi utara, maka kebutuhan cabe adalah sebesar 11.500 ton dengan kebutuhan perkapita 5 kg/org/tahun, pada tahun 2014, sasaran luas tambah tanam cabe seluas 3.135 ha, produksi 13.856,7 ton dan produktivitas 3,84 ton/ha dari rata-rata nasional 4,42 ton/ha, dan di Minahasa terdapat kelompok-kelompok tani yang sedang mengembangkan tanaman cabe rawit dan cabe keriting seluas 145 ha yang tersebar di beberapa kecamatan.
Sambutan awal yang disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang menyentil tentang perlunya sentuhan teknologi terhadap pertanian yang pada gilirannya akan meningkat produksi pertanian, selanjutnya perlunya keikutsertaan Pihak Perbankan memberikan modal kepada petani agar mutu produk pertanian meningkat, disamping itu Sarundajang mengharapkan agar para pengusaha berkenan menjadi Bapak Angkat bagi petani melalui program kemitraan. Dalam bagian akhir sambutannya Sarundajang memohonkan bantuan Menteri Pertanian agar mendukung dan membantu program pertanian di Sulawesi Utara terutama bantuan alat-alat dan sarana pertanian yang sangat dibutuhkan petani.
Dalam sambutannya Menteri Pertanian mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berterima kasih kepada para petani yang telah memberikan sumbangsih terhadap ketersedian pangan di Indonesia, Menteri Pertanian juga mengajak masyarakat agar mau menggunakan pekarangan rumah maupun lahan yang tidak terpakai sebagai tempat untuk bercocok tanam tanaman yang menjadi kebutuhan sehari-hari seperti cabe agar kebutuhan cabe secara perorangan bisa terpenuhi dengan mensosialisasikan gerakan pangan lestari.
Dalam kapasitas produksi yang besar, menurut Menteri, harus ada teknologi penyimpanan cabe (cold storage), sehingga mampu menjaga ketersediaan cabe ketika sedang masa sulit. Pada bagian akhir sambutannya, Menteri Pertanian mengajak masyarakat untuk membiasakan diri mengkonsumsi makanan alternatif selain beras.
Sebelumnya ketika diberikan kesempatan memberikan sambutan, Bupati Minahasa Drs Jantje Sajouw menyatakan bahwa tanaman cabe merupakan tanaman yang sangat dekat dengan orang Minahasa sehingga menjadi kebutuhan pokok dan kedepan akan mengembangkan berbagai jenis tanaman yang mampu menopang perkonomian keluarga dan perekonomian daerah.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan MOU antara Bupati Minahasa dengan Komisaris Utama PT Gunung Mas Agro Lestari Tentang Kerjasama Pengembangan Komoditi Pertanian yang berorientasi Agribisnis di Kabupaten Minahasa, acara ini kemudian dilanjutkan dengan Penyerahan Paket Bantuan Pertanian oleh Menteri Pertanian Berupa ; 1). Traktor kepada Kelompok Tani (KT) Kalooranta Waya-Pinabetengan, KT Batu Kurung-Poopo, KT Maesaan-Bolmong Utara, KT Lestari Bumbungan-Dumoga, KT Maju Bersama-Woloan; 2) Power Thresher kepada KT Pasuwungan Pahaleten Kakas, KT Torona-Kanonang IV; 3). Bibit/tanaman Cabai kepada KT Maesaan Talikuran Kawangkoan, 4). Benih Kedelai kepada KT Tunas Muda – Tountimomor Kakas dan KT Diakonia – Tombasian Atas, 5). Banih Padi kepada KT Pinetaupan-Kiawa 2, KT Eben Haezar-Manembo Langowan, KT Karya Bersama-Tolok Tompaso, KT Mawali Remboken, KT Matuari waya- Tondegesan, KT Usaha Tani Tounelet Sonder.
Turut hadir dalam acara tersebut, Forkompinda Sulut, para Pejabat Lingkungan Pemerintah provinsi Sulut dan Kabupaten Minahasa.
(DR. Jemmy Kumendong, Kabag Humas Selaku Jubir Pemprov)