Sabtu, 19 September 2015

Stadion "SHS" Kawangkoan diresmikan

   Impian dan dambaan masyarakat Minahasa, terlebih warga Kec. Kawangkoan Raya, akan hadirnya sarana prasarana Olahraga yang representatif, serta menjawab akan ketersediaan venue bagi komunitas keolahragaan di Bumi Nyiur Melambai- Sulut, oleh Gubernur Dr SH Sarundajang, meresmikan Stadion bertaraf Nasional, dengan nama " DR Sinyo Harry Sarundajang" untuk mendedikasikan kepada Beliau, atas jasa2nya membangun Provinsi tercinta Sulut, Sabtu sore, 19/09/15.
    Keberadaan sarana olahraga ini berdiri di atas tanah seluas 3,7 ha, yang dilengkapi lapangan bola, Track Atletik lintasan karet sintetis bercorak merah,  3 buahTribun bertingkat, ruang ganti, lapangan bulu tangkis dan sarana lainnya, penggunaannya ditandai dengan penanda tanganan Prasasti serta penekanan tombol selubung papan nama, juga pengguntian pita oleh Gubernur SH Sarundajang, Menpora RI yang diwakili Staf Ahli bidang Informasi dan Olahraga, Prof Dr Amung Mamun, Mpd, serta turut didampingi  Wagub Dj Kansil, Forkompimda Sulut, Bupati/Wakil Bupati Minahasa, Pejabat teras Pemprov/Pemkab Minahasa, berlangsung meriah dan mendapat antusias warga masyarakat Kawangkoan dan sekitarnya.
   Gubernur SH Sarundajang, pada kesempatan itu, merespon akan penghargaan atas pemberian nama Stadion, "Bahwa ini adalah Amanah dan bermakna Tanggung Jawab yang besar dalam mengemban keberadaan sarana ini, guna kemaslahatan dan bermanfaat  bagi banyak orang", harap Gubernur Terbaik di Indonesia ini dan seabrek prestasi prestisius.
    Lebih jauh ditandaskan SH Sarundajang, bahwa kebijakan Pemkab Minahasa, dalam pembinaan keolahragaan dengan membagi 8 Rayon wilayah, amatlah strategis dan berhasil guna, dalam memajukan dunia Olahraga di Tanah Toar Lumimuut, karna Kabupaten ini banyak menyimpan potensi Atlit, serta juga ditunjang sarana Stadion Maesa Tondano, sehingga bisa melakukan ivent2 dan kejuaraan2, nilai Gubernur SH Sarundajang, "sebab minat dan bakat di bidang Olahraga, tanpa disertai fasilitas atau sarana prasarana, maka tidaklah optimal, untuk itu hadirnya sarana ini, diharapkan melahirkan atlit2 berbakat dan sanggup mengharumkan nama Sulut di Nusantara maupun Manca negara" pinta Dr SH Sarundajang.
   Selanjutnya Staf Ahli Menpora, Prof Dr Amung Mamun, dalam sambutannya, mengawali dengan apresiasi kepada  figur Dr SH Sarundajang,  sebagai sosok yang Paripurna, disamping Cendekiawan juga yang tak kalah nilainya adalah eksistensi Beliau yang sanggup berkarier di dunia Birokrat sepanjang 45 tahun, secara periodik dengan segudang jabatan yang mumpuni.
   Lebih jauh diuraikan Prof Amung Mamun, bahwa pada tahun 2016 nanti, program dan agenda dr Kemenpora RI, akan melaksanakan Gerakan Nasional Olahraga Kejuaraan Kompetisi di Daerah, sehingga dengan tersedianya sarana representatif di Minahasa dan juga Provinsi Sulut ini, diyakini, sanggup menjadi lumbung Atlit baik Lokal maupun Nasional,hingga Internasional.
   Perhelatan ini turut dimeriahkan dengan Eksebisi antara Tim Sepak Bola Kec Kawangkoan vs Tim Kawangkoan Barat, serta diselingi peninjauan fasilitas stadion dari Gubernur SH Sarundajang, Staf Ahli Menpora, Forkompimda Sulut,Bupati/Wakil Bupati Minahasa, dengan  mendapat penjelasan teknis dari Kadispora Sulut, Drs M Onibala, Msi.
   Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan (Roy RL Saroinsong, SH, Selaku Juru Bicara)
   
  




SHS jawab kerinduan Ponpes Kombos

   

    Setelah penantian panjang akan keberadaan status tanah yang diatasnya berdiri Pondok Pesantren LPI Pondok Karya Pembangunan yang dikelola Yayasan Karya Islamiah, Kombos Timur Kec. Singkil Manado, oleh Gubernur SH Sarundajang, menyerahkan status hibah atas sebidang tanah aset Pemda tersebut,  melalui kajian dan memenuhi aspek yuridis. Pada Sabtu siang, 19/09.
   Keberadaan Pondok Pesantren ini, diadakan setelah pada tahun 21 Juli 1977, oleh Gubernur HV Worang, kala itu. Ketika menggelar ivent Nasional yakni MTQ yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soeharto. Oleh karenanya, karena proses pengurusan hak atas tanah di kala itu, tidak optimal, maka setelah penantian 38 tahun lamanya, maka, oleh Pemerintah Provinsi mengupayakan pelepasan hak atas tanah tersebut, untuk nantinya menjadi dasar bagi penerbitan dokumen Sertifikat.
   Dalam kesempatan acara ini, Gubernur SH Sarundajang, berujar bahwa ikatan batin kepada segenap Ormas2 Keislaman dan Umat-Nya, di daerah ini amatlah mesra dan berkesinambungan, sehingga tak terasa 10 tahun untuk 2 periode berbakti di Bumi Nyiur Melambai, mampu  diselesaikan dengan baik, "Khusnull Khotimah" tandas Dr SH Sarundajang, yang pernah di daulat oleh Masyarakat Maluku/Maluku Utara sebagai "Kalifah" atas jasanya mendamaikan Konflik Horisontal di kedua daerah ini.
   Lebih jauh, dipaparkan Gubernur SHS, kepada segenap Umat Muslim dan Muslimah di daerah ini, diakhir masa jabatannya yang pada 21 September pekan depan akan diserahkan ke Penjabat Gubernur, menyampaikan rasa penghargaan dan ketulusan hati yg dalam, akan peran para Ulama dan tokoh agama dalam menjaga kerukunan dan ketentraman antar umat beragama, utamanya pada situasi Kamtibmas dengan menghindari diri dari paham Radikalisme, serta rasa permusuhan yang dpt memecah belah antar sesama.
   Turut serta Wagub Sulut, Dr Djouhari Kansil, Mpd, Sekprov Ir Siswa R Mokodongan,  Asisten Administrasi Umum, Ch Talumepa, SH, Msi, para Pejabat teras lainnya.
   Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan ( Roy RL Saroinsong, SH, selaku Juru Bicara)