Kamis, 08 Oktober 2015

Kumendong: Forum Humas Bali Sambangi Pemprov Sulut







Forum Koordinasi Kehumasan Provinsi Bali yang berjumlah 25 orang dipimpin Ketua forum Anak Agung Gede Raka Yudha, Kamis (08/10) kemarin, sambangi Pemprov Sulut. Pertemuan yang diterima langsung Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Dr Jemmy  Kumendong Msi berlangsung di ruang Ex WOC Kantor Gubernur Sulut.
Kumendong mengatakan, tujuan kedatangan Forum koordinasi Kehumasan Provinsi Bali, ke Bumi Nyiur Melambai dalam rangka membangun tali silahturahmi dengan jajaran Pemerintahan Sulut, lebih khusus dengan Biro Pemerintahan dan Humas. Apalagi kita dijajaran kehumasan tugasnya semua sama yaitu untuk melayani pimpinan dibidang pelayanan informasi kepada masyarakat, jelas Kumendong.
Kesempatan itu Kumendong tak lupa mengajak kepada sesama rekan kerja dari Bali ini, untuk mengunjungi berbagai objek wisata di Sulut, walaupun diakui sektor pariwisata di pulau dewata lebih maju dari Sulut. Karena Bali di kenal dunia internasional sebagai masyarakat pariwisata, ujar mantan Karo Sumber Daya Alam.
Sementara Ketua Forum Anak Agung Gede Raka Yudha menyatakan, latar belakang kegiatan ini sebagai wujud kebersamaan di antara sesama pejabat humas.
“Kunjungan ini dalam rangka peningkatan kapasitas kehumasan, karena belajar ternyata tidak harus selalu ke daerah yang lebih baik untuk bisa menambah ilmu. Inilah yang tergambar dalam kunjungan tim Peningkatan Kapasitas Kehumasan Provinsi Bali ke Sulut”, ujar RakaYudah.
Menurut Raka Yudha, Ilmu itu bisa didapat di mana saja, termasuk Sulut yang punya pertanian organik yang baik. Pertanian organik memang butuh waktu lama. Bali sudah memiliki industri itu dengan skala lumayan. Menurutnya, tidak mudah memang untuk mengubah mindset petani untuk menanam secara organik yang prosesnya relatif lebih lama dari pertanian yang menggunakan bahan-bahan non organik.
"Pasarnya jelas. Harganya pun jauh lebih baik dari produk-produk pertanian yang menggunakan bahan-bahan non organik. Kami mau belajar juga dari Sulut," tutur pria yang juga Kabag Humas Protokol Pemkab Badung Bali, sembari menambahkan anggota forum kehumasan Bali ini merupakan Kabag Humas dari seluruh Kabupaten/Kota serta instansi fertikal,BUMN/BUMD yang ada  di Provinsi Bali.
Sebelumnya, Forum Kehumasan Bali telah mendapatkan berbagai pengetahuan dibidang pertanian dan peternakan yang disampaikan Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Dr Arie Bororing Msi, serta pengalaman tugas-tugas kewartawanan yang disampaikan mantan Ketua PWI Sulut  Drs Jootje Kumajas.
Sementara itu, Kabag Humas Pemprov Sulut, Roy RL Saroinsong, SH, saat menjawab beberapa pertanyaan para Aparat Pranata Humas Bali, seputar tata kelola managemen pengelolaan informasi Kehumasan yang dilakoni di Bagian Humas Pemprov Sulut, menguraikan semisal, diantaranya produk Release, siaran pers yang di up load untuk menjadi komsumsi berita bagi segenap insan pers, cukup signifikan dan penyebaran informasi ke Mass Media dirasakan optimal, dibuktikan dengan terpenuhinya tuntutan arus ketersediaan informasi/komunikasi. "Hal ini dapat berlangsung sinergis dan berimbang karna peran serta dari segenap penggiat Jurnalis dari Wadah Organisasi yang tergabung dalam Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS), sebagai Mitra Kerja guna membangun pola Kemitraan yang dinamis serta dialogis interaktif" tutur Mantan Kabag Protokol Pemprov Sulut dan Mantan Kadis di Kabupaten Minsel tersebut. 
Turut hadir dalam forum pertemuan, Kasubag Penerangan dan Publikasi AY Rambing S.Sos, Kasubag Pengumpulan dan Penyaringan Informasi Defriets Walangitan S.Sos, staf Bagian Humas serta wartawan liputan Pemprov Sulut yang tergabung dalam wadah JIPS. Termasuk di dalamnya Jurnalis Senior Budi Rarumangkay, yang berkesempatan memberikan masukan dan membagi pengalaman maupun romantika dalam keseharian menjadi peliput berita di jajaran Pemerintahan Provinsi Sulut. (Kabag humas Roy Saroinsong SH selaku jubir pemprov).

Mokodongan Tutup Pameran Pembangunan Provinsi Sulut

Pameran Pembangunan dalam rangka HUT ke 51 Provinsi Sulut resmi ditutup.

Penutupan pameran dilakukan oleh Sekretaris Provinsi Sulut Ir. Siswa R Mokodongan, Rabu (7/10) malam, di lokasi pameran kayuwatu manado.

Dalam sambutan, Mokodongan mengatakan suksesnya penyelenggaraan pameran berkat kerja sama semua pihak baik pemerintah Kabupaten kota maupun stakeholders lainnya. Semangat kebersamaan ini harus menjadi modal dasar kuat bagi daerah untuk mengelolah sejumlah sumber daya potensial.

Melalui penyelenggaraan pameran ini, Mokodongan mengharapkan semua pihak untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan image sulut dimata dunia sebagai the land of smiling people.

Melihat antusias masyarakat dalam mengunjungi area pameran, mokodongan mengapresiasi kinerja panitia yang mampu menarik perhatian banyak orang untuk berkunjung. Pada kesempatan tersebut, Mokodongan berkesempatan menyerahkan sejumlah hadiah kepada para pemenang lomba dalam rangka menyemarakkan HUT RI dan HUT Provinsi diantaranya pemenang ASN terbaik, pemenang lomba PBB tingkat provinsi, dan sejumlah pemenang lainnya.

Sumarsono: Jangan Sampai Ada Penyimpangan

Secara tegas, penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Utara meminta, seluruh Bupati dan Walikota penerima hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana 2014, jangan sampai melakukan penyimpangan.

"Sebagai gubernur, saya ingatkan dan meminta semua Bupati dan Walikota penerima hibah, jangan sampai melakukan penyimpangan. Ini tegas ya," kata Sumarsono.

Dirjen Otda ini juga mendesak para kepala daerah penerima hibah rehabilitasi dan rekonstruksi, untuk melakukan langkah-langkah percepatan pelaksanaanya.

Selain itu, Sumarsono mengingatkan agar dalam pelaksanaanya agar para bupati dan walikota melibatkan partisipasi masyarakatnya.

Dan, ini yang sangat penting, kata Sumarsono, para pelaksana kegiatan senantiasa memperhatikan aspek akuntabilitas pengelolaan keuangannya.

"Jangan sampai ada penyimpangan," ujarnya mengulangi pernyataan sebelumnya.(Kabag humas Roy Saroinsong,SH selaku jubir pemprov sulut)

Sumarsono Tandatangani Hibah Bencana untuk Sulut Rp. 273,4 Miliar

Penjabat Gubernur Sulawesi Utara, DR Soni Sumarsono menandatangani Perjanjian Hibah Daerah dengan Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan di Jakarta Kamis (8/10).

Menurut Sumarsono, dana hibah ditujukan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana alam yang terjadi tahun 2014.

Penandatanganan total hibah senilai Rp.273,447,563,000 tersebut, ikut disaksikan Noldy Liow, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara.

Menurut Liow, dana hibah itu diberikan kepada provinsi Sulawesi Utara, dan tujuh kabupaten dan kota.

Tujuh daerah yaitu kabupaten Minahasa, Tomohon, Manado, Bolaang Mongondow, Sitaro, Sangihe, dan kabupaten Minahasa Selatan mendapatkan alokasi hibah berbeda.

Rincian dana yang dihibahkan pemerintah pusat ke Sulawesi Utara sebesar Rp 273.457.563.000 itu terbagi:

- BPBD Provinsi Sulawesi Utara Rp. 1.475.000.000

- BPBD Kabupaten Minahasa Rp.14.423.785.000.

- BPBD Kota Tomohon Rp. 9.000.000.000.

- BPBD Kota Manado Rp. 213.304.000.000.

- BPBD Kabupaten Bolmong Rp. 12.400.000.000.

- BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro Rp. 7.882.783.000.

- BPBD Kabupaten Kepulauan  Sangihe Rp. 7.121.995.000.

- BPBD Kabupaten Minahasa Selatan Rp. 7.850.000.000.

Liow menjelaskan, penggunaan dana yang diserahkan kepada BPBD provinsi digunakan untuk monitoring dan evaluasi.

Sementara dana hibah yang dialokasikan kepada kabupaten/kota dimanfaatkan untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana tahun 2014.

Khusus Kota Manado pemerintah akan memperbaiki 3500 rumah penduduk yang menjadi korban banjir bandang.

Untuk tahap pertama,  pemkot Manado segera membangun 1000 rumah dari 2054 rumah yg telah direncanakan direlokasi di Kelurahan Pandu Kota Manado.

Pemkot Manado, melalui dana hibah tersebut, segera membangun kembali dua jembatan yang rusak berat akibat banjir bandang pada 15 Januari 2015 dan infrastruktur lainnya.

Melalui Kepala BPBD Sulut Noldy Liow, gubernur Sumarsono mengimbau setiap daerah penerima hibah untuk menggunakan dana sesuai peruntukannya.

Sumarsono juga mengajak seluruh komponen, termasuk lembaga kemasyarakatan tidak hanya ikut mengawal, mengawasi. Tetapi juga melaporkan kepada pemprov, jika ada temuan penyalahgunaan dana.(Kabag Humas Roy Saroinsong,SH selaku jubir pemprov sulut)