Jumat, 04 Desember 2015

Gubernur Bantu Kursi Roda Bagi Penderita Disabilitas












Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM, membantu dua kursi roda kepada dua orang penyandang disabilitas. Bantuan tersebut diberikan Gubernur pada acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dirangkaikan dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tingkat Provinsi Sulut yang digelar di Graha Bumi Beringin Manado, Jumat (04/12) kemarin pagi.
Selain membantu kursi roda, Gubernur juga telah menyerahkan berbagai bantuan Sosial dari Dinas Sosial Provinsi Sulut yaitu 1 unit rumah sederhana bagi warga komunitas adat terpencil (KAT), bantuan alat olahraga, bantuan usaha ekonomis kepada tiga orang lansia yang masih produktif masing-masing Rp. 1,5 juta  bantuan program kesejahteraan sosial anak berupa tabungan untuk tiga orang anak masing-masing 1 Juta rupiah, bantuan Rp.50 Juta Panti Asuhan As-Salam, pemberian doorpraiz dari 10 kepala SKPD yang diberikan kepada 10 penyandang disabilitas.
Gubernur mengatakan, terselenggaranya peringatan HKSN tahun 2015 di Provinsi Sulawesi Utara dengan tema “Ayo Kerja Bersama Membangun Sulawesi Utara Sejahtera”, yang dirangkaikan dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) saat ini saya pandang tepat dan konstruktif, yakni jalan sehat dari kantor Gubernur dan kegiatan “sehari berbagi- satu orang satu (sebar-S.O.S)  atau One Day One Care. Dimana didalamnya, kita juga akan membagi waktu bersama saudara-saudara kita penyandang disabilitas, ujar Sumarsono.
Oleh karena itulah, mari bersama kita sukseskan momentum  Peringatan HKSN dan HDI di Provinsi Sulut tahun 2015. Ingat, masa depan bangsa dan daerah berada di tangan saudara sekalian, tandas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri RI ini.
Kadis Sosial Provinsi Sulut dr. Grace L Punuh M.Kes menyebutkan jalan sehat bersama dari kantor Gubernur di tandai pelepasan balon oleh Gubernur, Ketua TP. PKK Sulut Dra Ny. Tri Rachayu Sumarsono, Forkopinda Sulut dan Sekprov Ir Siswa R Mokodongan.
Sedangkan tujuan HKSN dan HDI yaitu untuk membangun ingatan kolektif elemen masyarakat Indonesia tanpa kecuali, agar nilai-nilai kesetiakawanan sosial tetap kuat sebagai modal sosial, serta tersosialisasinya Undang-Undang tentang hak-hak penyandang disabilitas disegala bidang kehidupan dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas,  jelas mantan Kadis Kesehatan Provinsi Sulut. (Humas provinsi sulut).





Sumarsono: Pelaku Usaha Harus Jujur berikan Data Sensus Ekonomi






Penjabat Gubernur Sulut Dr Sonny Sumarsono MDM menegaskan pelaku usaha di Sulut harus jujur memberikan data yang benar saat petugas BPS melakukan sensus ekonomi 2016.
Penegasan tersebut disampaikan langsung Gubernur dihadapan peserta sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 yang berlangsung di salah satu rumah kopi di kawasan mega mas Manado, Jumat (04/12) kemarin, yang diikuti para pelaku usaha seperti pengusaha hotel, restoran, mall, bank perkantoran dan pengusaha lainnya.
“Saya minta pelaku usaha terutama pengusaha hotel, harus jujur memberikan data yang benar saat dilakukan sensus ekonomi, sehingga kita bisa memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi, serta daya saing bisnis di daerah ini,“ ujar bung Sonny sapaan akrabnya.
Ironi rasanya karena setiap tamu yang datang ke Sulut, selalu melaporkan kepada saya sulit mendapatkan kamar hotel Karena penuh, namun pengusaha hotel sendiri menyebutkan, hunian hotel mengalami penurunan. “Mana yang benar tamu yang datang atau pengusaha hotel yang berbohong,” tegas Dirjen Otonomi Daerah ini.
Alasannya sejak bulan Oktober lalu, hampir semua Kantor Kementerian dan Badan di pusat melakukan rapat-rapat di hotel-hotel yang di Manado, kok kenapa dibilang hunian menurun, aneh kan, tanya Sumarsono.
Sebenarnya kedatangan saya disini untuk mendengarkan sosialisasi, namun diminta untuk memberikan masukan, maka yang menjadi problem utama adalah menyangkut data. Mengandalkan data BPS dinilai belum komposit, terutama menyangkut data kemiskinan. “Data BPS tidak memberikan jawaban karena datanya makro,” katanya.
Mengapa demikian karena disini belum ada gerakan sadar data, padahal dengan adanya data yang valid dan akurat akan memberi dampag yang besar terhadap potret utuh perekonomian bangsa dan daerah,  untuk dijadikan landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional dan regional, ujar jebolan S3 universitas Negeri Jakarta ini.
Untuk sensus ekonomi ini saya memberi dukungan dukungan penuh untuk menyukseskannya, sembari berharap masyarakat Sulut utamanya dunia usaha dapat memberikan data yang benar dengan tingkat akurasi yang tinggi, tandas Sumarsono.
Sebelumnya Kepala BPS Sulut Faisal telah menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan sensus ekonomi 2016 ini, dimana sensus dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI dan mencakup semua aktivitas ekonomi (kecuali sector pertanian) dan skala ekonomi usaha.
Turut hadir Kepala Cabang BI Manado dan Dirut Bank Sulut. (Humas pemprov sulut).