Selasa, 12 Januari 2016

Ibu Tri Rachayu Kunjungi Tempat Kerajinan

KETUA TP-PKK PROVINSI SULUT, Dra Tri Rachayu Sumarsono, Senin, (11/1) kemarin dalam rangkaian kerjanya mengunjungi sejumlah tempat kerajinan Sulut seperti, Wale Kain Pinabetengan, Wale Budaya di Tompaso serta Wale Narkoba. Dra Tri Rachayu Sumarsono, yang juga sebagai ketua Dekranasda Sulut melihat langsung apa yang dikerjakan oleh para pengrajin lokal dalam mengembangkan produk lokal agar bisa mempertahankan citra budaya Sulawesi Utara.

Kompleksitas masalah Tanah, Sumarsono Sambangi BPN Sulut

  Carut marut dan kompleksitas persoalan menyangkut Tata Kelola Pertanahan di Propinsi Sulut serta problematika Agraria baik di Kabupaten/Kota, turut mengusik Pj Gubernur Sulut, Dr Soni Sumarsono, MDM, untuk mengurai benang kusut maupun aspek teknis, baik kendala di lapangan  atau hambatan adminstrasi dalam pengelolaannya. Untuk itu Selasa siang, 12/01, atas inisiatif Dr Sumarsono, menggelar tatap muka dan dialog bersama KaKanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulut. Di bilangan Ktr BPN, Jl 17 Agustus Manado.
   Pj Gubernur Sulut, dalam kunjungan mendadak dengan jajaran BPN Sulut, secara gamblang mengurai akan  problem dan kompleksitas masalah tanah, di Sulut yang sesuai pengamatan, sangat menyita perhatian, baik Masyarakat pada umumnya , Institusi lintas Sektoral maupun para Pemangku Kepentingan (Stake Holder),  semisal masalah Lahan KEK Bitung, status tanah Pulau Lembeh, Pulau Bangka, Sengketa tanah Pertamina Bitung, Pembebasan lahan dan ganti rugi Proyek Jalan Tol Mdo-Bitung, termasuk yang menjadi topik bahasan hangat yakni keabsahan Kepemilikan dan pengelolaan di Taman Laut Bunaken.
Oleh Kakanwil BPN Sulut, Monsel Hutagaol, SH,MH, dalam menanggapinya,  menguraikan bahwa, kondisi dan karakteristik perwajahan seputar masalah Tanah dan Lahan di Propinsi Sulut, utamanya Status Alas Hak, atas tanah tersebut umumnya bersumber dari Riwayat Kepemilikan dari Hak-Hak Barat, (Kolonial Belanda) sebelum diberlakukannya UU No.5 /1960,  yakni tanah Erpach, Eigendom, yang setelah di Konversikan menjadi Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Milik, atas Tanah2 Pasini. "Berangkat dari Status dan Alas Hak tersebut, utamanya HGU, yang jika berakhir masa peruntukkannya, maka beralih kembali menjadi Tanah Negara, dan ini sering menjadi potensi konflik dan problem atas beberapa pihak yang mengklaim sebagai Ahli Waris" Tandas Hotagaol.
   Sementara itu, Pj Gubernur Sulut, Dr Sumarsono, dalam tanggapannya, meminta agar pihak BPN Sulut, mencermati secara jeli dan mampu melihat dengan sisi objektif dalam menentukan status keabsahan atas tanah/lahan tersebut, agar tidak menimbulkan masalah baru yang berlarut, terkecuali jika tidak mendapat titik temu dan mufakat atas persoalan ganti rugi, maka harus mendapat penetapan putusan sengketa dari Pihak Yudikatif, yang dalam hal ini oleh Pihak Pengadilan.
   Selanjutnya Dr Sumarsono, secara gamblang untuk diseriusi pihak BPN, persoalan kepemikan tanah di Kawasan Wisata Pulau Bunaken, yang diketahui bersama menjadi kendala serius, yang berdampak pada kunjungan para Wisatawan baik Wisatawan Nusantara/Lokal serta Wisatawan Manca Negara, dimana dermaga dan Pelabuhan untuk aktivitas naik dan turun di Kawasan Wisata tersebut, terkesan terganggu dan  agak rumit juga kurang mengenakan bagi para pelancong. "Padahal Taman Nasional Laut Bunaken,
adalah salah satu  Prime Mover, bagi para penggiat sektor Pariwisata dan Destinasi Bumi Nyiur Melambai di kalangan Wisatawan " ujar Dr Sumarsono.
Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan.

 

Calon Pejabat Eselon III dan IV Pemprov digodok di SPN Karombasan




 Sebanyak 190 Aparatus Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemprov Sulut yang terdiri dari Pejabat Eselon IV dan Staf Fungsional Umum yang potensial untuk dipromosikan menduduki jabatan Eselon III dan Eselon IV  digodok di SPN Karombasan melalui Tes Pemetaan Potensi Pegawai Selasa (12/01) kemarin.
Kegiatan yang merupakan kerjasama Pemprov dan Polda Sulut telah dibuka secara resmi oleh Kepala BKD Provinsi DR. Femmy Suluh,MSi.
Suluh mengatakan pelaksanaan Tes Pemetaan Potensi ini untuk memenuhi apa yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang ASN. Sehingga disiapkan ASN yang berkompetensi, untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah ini. 
Suluh mengatakan, hasil tes ini akan menjadi pegangan BKD selama dua tahun, sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam mengisi jabatan struktural yang kosong karena ada yang pensiun, sembari menambahkan  pelaksanaan ini meliputi tes kepribadian, sikap kerja dan kerja sama, ungkap mantan Karo Umum ini.
Karena itu Suluh berharap, agar peserta dapat mengikuti tes ini dengan sebaik mungkin, manfaatkan waktu yang ada karena ini merupakan pertarungan sekaligus sebagai sebuah tuntutan organisasi, tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Drs James Kewas MSi BKD Sulut menyebutkan, tes kali ini meliputi tiga kriteria penilaian untuk direkomendasikan kepada pimpinan yaitu dalam bentuk disarankan, cukup disarankan dan tidak disarankan, Kewas menambahkan,  bahwa pada Tahun 2016 ini terdapat 29 pejabat Eselon III dan 50 pejabat Eselon IV yang akan pensiun.
Turut Hadir Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sulut AKBP Jantje Lantu.  (Humas Pemprov Sulut).

Gubernur ingin wujudkan Swasembada Pangan



Bersama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM bertekad ingin mewujudkan swasembada pangan di bumi nyiur melambai. Hal ini disampaikan Gubernur saat melakukan MoU dengan seluruh Kabupaten/Kota di Sulut mengenai Sasaran tanam padi, jagung, dan kedelai di Graha Gubernuran, Selasa (12/1) Manado.

"Pangan merupakan kebutuhan yang mutlak dipenuhi, karena sangat menentukan tumbuh kembang bangsa" Ujar Sumarsono, saat menjelaskan betapa pangan menjadi pokok dalam suatu negara. lebih lanjut Sumarsono mengatakan, bahwa usaha mewujudkan swasembada pangan adalah selaras dengan program pembangunan pemerintah pusat, yang berdikari, utamanya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sekarang ini.

Gubernur dalam kesempatan ini juga mengatakan, bahwa pemerintah menargetkan akan tercapainya luas tanam 148.638 hektar untuk padi, dengan capaian produksi sejumlah 697.836 ton, sedangkan untuk komoditi kedelai ditargetkan luas tanam mencapai 7.195 hektar, dengan jumlah produksi sebanyak 9.587 ton, dan untuk jagung luas tanam ditargetkan mencapai 153.767 hektar dengan total produksi mencapai 573.427  ton jagung. "Ini merupakan motivasi demi menuju swasembada pangan" jelas Sumarsono.

Menutup sambutannya. Gubernur berharap untuk dapat memenuhi target yang sudah ditentukan, juga bagi setiap kabupaten dan kota, masyarakat dan pihak terkait lainya, untuk dapat bersama bersinergi dalam mewujudkan swasembada pangan, demi kepentingan rakyat dan bangsa. tutup Sumarsono.
(Humas Pemprov Sulut)