Lagi, pemerintah sulawesi utara (Pemprov Sulut) mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk menggelar iven bertaraf regional yakni The 29th ASEAN Community on Disaster Management (ACDM) and 4th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Manajemen (AMMDM) 2016 sekaligus peringatan hari Pengurangan Risiko Bencana (PRB) mulai 11 – 13 Oktober 2016 di Manado. "Iven bertaraf regional ACDM/AMMDM dan bulan PRB di manado sulawesi utara, direncanakan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo," kata Rampangiley. Ia salut terhadap Pemprov Sulut yang bersedia mendanai kegiatan itu meski tengah dihadapkan pada pemotongan anggaran. "Salut pada Pemprov Sulut dibawah pimpinan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw," ujar dia. Rampangilei memastikan iven tersebut bakal menguntungkan pariwisata Sulut. Wagub Steven Kandouw mengatakan Pemprov Sulut siap menyambut Jokowi. Menurut dia, anggaran sudah disiapkan, begitu juga transportasi. (Humas pemprov sulut).
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Kamis, 08 September 2016
Pemprov Antisipasi Maraknya Peredaran Obat Terlarang
Dalam rangka mengantisipasi maraknya peredaran obat ilegal, obat kadaluarsa secara bebas dikalangan masyarakat umum, memaksa BPOM dan Dinkes Sulut menggelar inspeksi mendadak (Sidak) disejumlah apotek yang ada di kota manado, Kamis (8/9/2016). Sidak kali ini bertujuan mengantisipasi beredarnya obat terlarang dan obat kadaluarsa serta obat ilegal di Sulut. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr Jemmy Lampus melalui, Kepala Seksi (Kasie) Farmasi Dinkes Sulut Alvyane Lambonan mengatakan, adapun inspeksi mendadak yang dilakukan oleh BPOM dan Dinkes Sulut meliputi, Apotek Fortuna di jalan Yos Sudarso Paal 2 Manado. "Di apotek Fortuna, tidak ditemukan obat kadaluarsa atau ilegal. Semua obat berasal dari distributor resmi. Pelayanannya juga tergolong baik. Ada apoteker serta pelayanannya sesuai SOP," kata Alvyane. Selanjutnya Sidak tersebut dilanjutkan di Toko obat Sumber Sehat pusat perbelanjaan IT Center. Dari hasil sidak toko tersebut memenuhi standar pelayanan sebagai toko obat. QSemua obat diadakan dari distributor resmi. "Ada sejumlah obat yang diadakan dari distributor luar namun obat tersebut terdaftar secara resmi. Ada juga obat hampir kadaluarsa yang ditemukan. Namun, pemiliknya, telah memisahkan obat tersebut. "Rupanya sudah dipisahkan dari obat - obat yang dijual," kata dia. Inspeksi mendadak (Sidak) ini akan terus dilakukan untuk mewaspadai peredaran obat ilegal dan kadaluarsa demi mewujudkan masyarakat Sulut sehat. (Humas Pemprov Sulut).