Kamis, 13 Oktober 2016

Menteri, Gubernur dan Delegasi. AMMDM Tanam Mangrove di Bahowo

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Dr Ir M Basoeki Hadimoeljono MSc,  Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondodokambey SE bersama dengan delegasi Menteri Negara-Negara ASEAN yang membidangi penanggulangan bencana melakukan penanaman Mangrove di Desa Bawoho  Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Kamis (13/10) siang kemarin.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan  4th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM) and 5th of the Meeting of the Converence of the Partner to AADER ASEAN Day for Disaster Management 2016 Indonesia Disaster Risk Reduktion Month, yang telah di buka oleh Menteri Pupera mewakili Presiden RI Joko Widodo di GKIC Hotel Novotel Manado. Usai penanaman Mangrove, Gubernur dan Menteri Hadimoeljono meninjau pembangunan jembatan Tiran, pembangunan Flye Over Maumbi samping Ring Road 1 dan jalan tol Manado-Bitung serta meninjau lokasi pembangunan bendungan Kuwil desa Kuwil Minut. (Humas pemprov sulut).

Gubernur Apresiasi Sulut Dipilih Jadi Tuan Rumah 4th AMMDM

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE saat menyampaikan sambutan pengantarnya memberikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh delegasi tingkat Menteri Negara-Negara ASEAN yang membidangi penanggulangan bencana, karena Provinsi Sulut dipilih menjadi  tuan rumah penyelenggaraan Even Regional 4th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management and 5th of the Meeting of the Converence of the Partner to AADER ASEAN Day for Disaster Management 2016 Indonesia Disaster Risk Reduktion Month.
Kegiatan yang di buka Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) DR Ir M Basoeki Hadimoeljono MSc mewakili Presiden RI Joko Widodo di Grand Kawanua Internasional Convention (GKIC) Manado, Kamis (13/10) pagi kemarin, menurut Gubernur dengan adanya even regional ini di harapkan bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat di daerah Sulut untuk mengantisipasi terjadinya bencana kedepan.
Olly menyebutkan, memang  kami daerah paling utara di negara Indonesia dan juga Provinsi kami kalau dilihat dalam kondisi bencana karena berada di tengah lima gunung berapi. Namun, disisi lain itu menjadi suatu keindahan bagi daerah kami dengan pemandangan yang indah untuk di kunjungi, terang Dondokambey sembari mengungkapkan, pada tahun 2014 yang lalu daerah kita seperti Manado, Minahasa, Bolmong dan Sangihe pernah dilandah bencana banjir bandang dan tanah longsor serta hampir 70 persen merusak infrastruktur serta menelan korban jiwa. Jadi dengan adanya kegiatan ini kiranya akan bermanfaat bagi masyarakat Sulut, katanya.
Selain delegasi dari ASEAN.
Olly juga menyampaikan terima kasihnya kepada Menteri Pupera, Kepala BNPB Willem Rampangiley serta seluruh Kepala BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia dimana kehadiran kalian semua membuat daerah kami semakin ramai di kunjungi masyarakat.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei berpesan bahwa kompleksitas dari strategi penanggulangan bencana membutuhkan kerjasama, kolaborasi, dan komitmen semua pihak sebagai upaya mengembangkan budaya pengurangan risiko bencana. “Konsekuensi dari kemitraan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu”, kata Willem yang juga selaku Chair pada Pertemuan ke-4 ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM).

Sementara itu, “Peringatan Bulan PRB bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pihak dalam konteks pengurangan risiko,” kata Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB pada acara Pembukaan Peringatan Bulan PRB 2016 di Novotel, Kota Manado, Sulawesi Utara pada Kamis (13/10). Di samping itu, Wisnu menambahkan bahwa peringatan ini merupakan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB di seluruh Indonesia. Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Unsur Forkopimda, para Bupati/Walikota se-Sulut, Sekprov Edwin Silangen SE MS dan pejabat teras pemprov sulut. (Humas pemprov sulut)