Kamis, 29 Desember 2016

Gubernur Apresiasi karena Natal Nasional Sukses

Gubernur Sulawesi Utara menghadiri ibadah Syukur suksesmya Perayaan Natal Nasional Tahun 2016 yang telah dihadiri oleh Bapak Presiden Joko Widodo, di Kabupaten Minahasa kamis (29/12) kemarin

Dalam sambutan  Gubernur mengatakan mengapresiasi kepada pemerintah dan masyarakat minahasa karena Natal Bersama bisa sukses
tentunya ini bisa berhasil karena senergitas antara pemerintah Pusat ,Provinsi Sulut dan kabupaten  Minahasa.

"Bapak Presiden dan para Menteri kabinet kerja mengapresiasi akan keberhasilan dan kelancaran acara Natal Nasional yamg dilaksanakan di Tondano kata Dondokambey
 
Artinya ini dapat dirasakan rakyat sulawesi utara umumnya khususnya rakyat minahasa, karena itu kita harus menjaga hubungan yang baik antar semua elemen masyarakat dan pemerintah,
hal hal ini akan berkelanjutan kalau kita saling mendukung untuk memajukan Sulut lanjut Dondokambey

"Selama Indonesia Merdeka dalam kurun waktu yamg tidak lama Presiden sudah 3 kali berkunjung ke Sulut,  ini merupakan sejarah bagi kita.".

Untuk itu orang Minahasa hatus bersatu  untuk memajukan sulawesi utara  khususnya minahasa kita jaga persatuan dan kesatuan komunikasi yang baik dan keamanan harus di jaga untuk kemajuan  semua.

" Selamat Natal dan Tahun Baru 2017 ". tutup  Dondokambey 

Dalam kesempatan Gubernur menyerahkan sembako secara simbolis kepada perwakilan lansia yang hadir dalam acara tersebut.

Dihadiri oleh Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow bersama ibu,  Ketua DPRD Minahasa James S Rawung anggota DPRD Minahasa, Sekreteris Daerah Minahasa Jefry Korengkeng, Pejabat Eselon 2 di lingkup Pemprov Sulut dan Minahasa ,  Pendeta , Pelayan khusus , Lansia, Kaum Bapa Tondano Raya  serta DPC, PAC ,Ranting PDIP se Minahasa ( Humas Pemprov Sulut),

Gelar FGD Review 2016 & Proyeksi 2017, Silangen kumpul Gagasan Akademisi Praktisi dan Pemerhati

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Edwin M Silangen SE MS memimpin langsung Focus Group Discusion (FGD) Evaluasi Kinerja Bidang Pendidikan, Perekonomian, Pertanian dan Infrastruktur Tahun 2016 serta Proyeksi 2017 di Hotel Granpuri, Kamis (29/12).

Silangen mengatakan pelaksanaan iven utamanya mengukur capaian kinerja pemerintahan hingga penghujung Tahun 2016 serta mencari kelemahan atau kekurangan yg perlu diperbaiki untuk pelaksanaan di Tahun 2017 bahkan tahun-tahun yang akan datang.

Dari sektor pendidikan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Prov Sulut mengungkapkan sejumlah poin penting diantaranya Peringkat Uji Kompetensi Guru (UKG) yang berada 10 besar terbawah nasional. Indeks Integritas Ujian Nasional yang masih pada Zona Kuning atau dapat digambarkan dimana kondisi masih Guru membagikan jawaban bagi siswa atau pengawas Ujian tidak melakukan tugasnya dengan baik saat pelaksanaan Ujian Nasional. Serta minat dari Lulusan SMA terhadap Bantuan Studi Tak terbatas untuk mahasiswa S1, S2 dan S3 di 50 universitas Top Dunia masih sangat minim. Tercatat hanya 1 mahasiswa yang lolos kualifikasi, namun karna mendapatkan beasiswa dari Pusat beasiswa, bantuan dari Pemda tidak diambil.

Menanggapi hal ini DR Max Ruindungan mengatakan membangun sektor pendidikan harus dimulai dari Guru, Infrastruktur dan Leadirship. Ruindungan menitikberatkan pada kemampuan Leadirship Guru di tingkat dasar yang masih sangat rendah. Guru di Kab/Kota sering mendapat intervensi politik. Beruntung Guru SMA sudah menjadi kewenangan Provinsi. Kepala sekolah tidak fokus lagi mengajar karna sibuk menanggapi isu-isu atau bisikan yang bisa mengancam posisinya.
Noldy Tuerah juga menambahkan yang saat ini terjadi Kurikulum serta Guru yang dihasilkan tidak berdasarkan kebutuhan di lapangan.
Untuk itu Sekprov menginstruksikan pada Kadis Pendidikan agar secepatnya merumuskan Grand Design Pendidikan di Sulut untuk menjawab persoalan baik jangka menengah maupun jangka panjang
Sementara itu dari Sektor Perekonomian akademisi dari Unsrat DR Vecky Masinambow memperkirakan PDRB Nominal Sulut 2016 akan menembus kisaran 100 triliun, jika ICOR 4 maka diperlukan sekitar Rp. 28 triliun riil investasi untuk pertumbuhan sekitar 7%. Berkaitan dengan Mega proyek infrastruktur seperti Bendungan kuil, KEK Bitung, Listrik Lahendong dan kebijakan di sektor pariwisata; maka tenaga kompetensi penting yang diperlukan jangka pendek: jasa konstruksi, logistik dalam berbagai jenjang, laboran penguji industri berbasis makanan, pariwisata dalam berbagai jenjang, pengukur tanah, keahlian dalam pelistrikan. Dibutuhkan kerjasama dari pihak eksekutif terkait regulasi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas akomodasi dan transportasi. Selain itu diperlukan kolaborasi dari pemda dunia usaha dan pelaku pendidikan untuk membangun kurikulum sebagaimana kompetensi di atas. Berkaitan dengan infrastruktur diperlukan konektifitas Nasional provinsi kabupaten/ kota sampai desa dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pertanian agroindustri dan UMKM.

Dari segi Infrastruktur Perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sulut mengungkapkan bahwa untuk 2017 pembangunan akan diproyeksikan bagi penuntasan Manado Outer Ring Road Khususnya Ring Road III yang menghubungkan antara Winangun dan Kalasey/Malalayang untuk mengurangi titik kemacetan di dalam kota manado. Selain itu untuk pengembangan sektor pariwisata akan di buka akses jalan dari Airport Sam Ratulangi hingga Likupang. Selain itu ada fenomena dimana 5 tahun lalu ada permohonan pengalihan jalan Kabupaten/Kota ke jalan provinsi, namun kondisi saat ini pemerintah Kab/Kota mengajukan pengalihan jalan provinsi menjadi jalan kab/kota karna nilai Dana Alokasi Khusu (DAK) yang tergolong besar.
Menanggapi hal ini Tuerah yang selaku Moderator mengatakan besaran jumlah DAK bergantung pada penerimaan negara, ada kemungkinan bila penerimaan negara lagi seret jumlah DAK akan dipangkas menyesuaikan dengan kondisi keuangan negara. Tuerah juga memberikan catatan penting terkait Jumlah DAK yang diterima jauh berkurang dari Tahub Sebelumnya. "DAK based on Proposal, apabila tidak ada usulan dari bawah otomatis Pusat tidak akan mengucurkan dana" terangnya.
(Humas Pemprov Sulut)