Kamis, 21 September 2017

Tingkatkan Ekonomi Keluarga, Ibu Rita Ajak Perempuan Sulut Manfaatkan Air Kelapa Jadi Nata de Coco

Keberadaan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki peran penting dalam mengoptimalkan produktifitas perempuan di Sulawesi Utara. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan pembuatan nata de coco yang berbahan dasar air kelapa.

"Saya harap ibu-ibu dapat mengikuti dan memanfaatkan semaksimal mungkin pelatihan ini," kata Ketua TP-PKK Sulut, Ir. Rita Maya Tamuntuan kepada seluruh peserta pelatihan pembuatan nata de coco di Manado, Rabu (20/9/2017) pagi.

Istri tercinta dari Gubernur Olly Dondokambey, SE ini menjelaskan alasan pelatihan pembuatan nata de coco itu. Menurutnya, Sulut memiliki perkebunan kelapa yang luas hingga mendapat julukan bumi nyiur melambai. Bahkan jika menoleh ke bawah dari pesawat maka terbentang luas pohon-pohon kelapa yang mendominasi tanaman atau pohon yang ada.

Meskipun demikian, Ibu Rita menyayangkan masih banyaknya potensi dari kelapa yang belum dimanfaatkan optimal.

"Banyak produk kelapa seperti air kelapa, sabut kelapa, tempurung , daun kelapa dibiarkan terbuang percuma padahal dapat memberikan nilai tambah dalam menopang ekonomi keluarga," tandasnya.

Terkait pemanfaatan air kelapa, Ibu Rita menjelaskan keunggulan kandungan gizi didalamnya. Sehingga dapat diolah menjadi makanan dan obat.

"Pembuatan nata de coco berasal dari air kelapa. Selain kandungan gizinya, air kelapa juga dibutuhkan untuk kesehatan. Tanpa melalui proses yang rumit, air kelapa dapat membantu menetralisir ketika anak-anak mengalami panas karena kandungan protein dan karbohidrat yang membantu antibodi atau daya tahan tubuh bagi anak," paparnya.

Lebih jauh, Ibu Rita mengaku optimis, pelatihan yang diselenggarakan TP-PKK Sulut bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa itu dapat mendorong kemajuan Sulut.

"Ini akan memberikan kontribusi demi terwujudnya Sulawesi Utara yang maju di segala bidang," imbuhnya.

Diketahui, nata de coco adalah nama produk olahan yang dibuat dari air kelapa dengan bantuan bakteri acetobacter xylinum. Nata de Coco merupakan makanan olahan dari sari kelapa ini mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1987.

Nata de coco adalah bahan padat seperti agar-agar tapi lebih kenyal atau seperti kolang-kaling, tetapi lembek, berwarna putih transparan. Sejenis makanan penyegar atau pencuci mulut dan dapat dicampur ke dalam eskrim, koktail buah, yoghurt dan sebagainya.

Air kelapa adalah bahan baku utama pembuatan nata de coco, sebaliknya air kelapa yang digunakan berasal dari buah kelapa hijau yang matang. Air kelapa yang digunakan harus murni tidak bercampur dengan air maupun kotoran, namun tidak harus selalu dalam keadaan segar (air kelapa baru).

Adapun pelatihan itu turut dihadiri pengurus TP-PKK kabupaten dan kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar