Senin, 18 September 2017

Wagub Kandouw : Sulut Barometer Kerukunan Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan


Biro Kesejahtraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sulut menggelar kegiatan Dialog Membangun Persaudaraan dengan tema "Torang Samua Ciptaan Tuhan" dengan melibatkan segenap Pemuda lintas Agama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan ini dibuka langsung Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw Senin, di Hotel Swiss BelHotel Maleosan  Manado (18/09/2017) Kemarin.

Wagub Kandouw dalam sambutannya mengatakan  banyak terima kasih kepada Biro Kesra yang telah mengadakan dialog -dialog keagamaan,  dimana harmonis itu sangat mahal nilainya untuk harus kita jaga terus, saya mengajak segenap Pemuda lintas Agama untuk dapat mengedepankan toleransi antar umat beragama agar Sulawesi Utara menjadi contoh kerukunan yang ada di Indonesia

"Singkat kata radikal dan fundamentalis itu bukan bulatan identik atau trademark sekelompok agama saja, tapi berpotensi disemua agama. Karena itu saya senang sekali dengan adanya dialog seperti ini agar toleransi umat beragama di Sulawesi Utara senantiasa terus bertumbuh dan tercipta Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan, kalimat ini adalah ide  yang dicanangkan  Bapak Gubernur Olly Dondokambey yang mempunyai arti folosofi yang sangat dalam karena daerah kita yang harmonis  ini akan menjadi taman  sari kerukunan di dunia " tegas Wagub Kandouw.
 
 

Sebelumnya Kepala Biro Kesejahtraan Rakyat Sekretariat Daerah  Provinsi Sulut dr Devi Kartika Tanos Kandouw MARS menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menunjang Program ODSK dari sisi kerukunan antar umat beragama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan Dialog Membangun Persaudaraan dengan tema "Torang Samua Ciptaan Tuhan" dapat lebih merekatkan perbedaan kita semua agar senantiasa dapat hidup rukun dan damai demi membangun Bumi Nyiur Melambai untuk menuju Sulut Hebat yang lebih baik dimasa akan datang. Sembari dirinya  mengajak bahwa dengan makna itu (Torang Samua Ciptaan Tuhan) semua kelompok (suku,ras/agama) bisa datang hidup di Sulawesi Utara namun dengan menjaga keamanan dan keharmonisan.


Dalam seminar ini yang menjadi Narasumber yaitu Sekretaris Program Pasca Sarjana Center For Religion and Cross Cultural
Study (CRCS) Dr Muhammad Iqbal Ahnaf dan Persedium BKSAUA Sulawesi Utara  K.H.Drs Abdul Wahab Abdul Gafur Lc  (Islam), Pdt  Dr  Hein Arina M.Th  ( Kristen Protestan), Drs.Ridwan Sofian (Budah), Ir Soeryono M.T (Hindu), Drs. Felix Tulung (Kristen  Katolik), Dra  Anitje Labang ( Kong Hu Cu ),  para tokoh petinggi agama dan perwakilan organisasi pemuda lintas keagamaan se-Sulut .

Gubernur Olly : Sulut Rukun dan Damai

Meskipun majemuk dan beragam, kehidupan masyarakat Sulawesi Utara hingga saat ini berjalan rukun dan damai.

"Suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian, termasuk di dalamnya andil positif, baik pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta organisasi kemasyarakatan bahu membahu dalam menjaga dan menciptakan kedamaian yang ada di daerah ini," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. John H. Palandung, M.Si saat membacakan sambutan Gubernur Olly Dondokambey, SE pada Rapat Koordinasi dan Sinergitas Hubungan Antar Lembaga Pemerintah dan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Peningkatan Kewaspadaan Nasional yang dilaksanakan di Manado, Senin (18/9/2017) pagi.

Meskipun demikian, Olly mengingatkan semua pihak dapat selalu menjaga keberlangsungan pembangunan yang damai tersebut dari kendala dan ancaman yang datang dalam berbagai bentuk.

"Kendala dan ancaman tersebut bisa berupa peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh perang, alam, ulah manusia yang dapat mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum, serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat," ujarnya.

Dengan realitas ini, masih dalam sambutan, Gubernur Olly meminta seluruh pihak terkait dapat terus meningkatkan koordinasi khususnya terkait peran, fungsi dan tanggung jawab di berbagai tingkatan pemerintahan (baik pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota), serta di semua komponen masyarakat yang ada.

"Peran dan fungsi ini sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat Sulut, mengingat, selain memiliki karakteristik wilayah kepulauan, Sulut juga memiliki latar belakang berbagai etnis, sub-etnis, agama dan budaya, serta potensi ancaman sosial dan politik lainnya," imbuhnya.

Diketahui, terdapat 287 pulau di Sulut. 59 diantaranya adalah pulau berpenghuni dan 228 lainnya belum berpenghuni. Secara geografis Sulut berada di kawasan perbatasan negara, dimana dua pulau yakni Pulau Miangas dan Marore berhadapan langsung dengan Filipina Selatan yang rawan terhadap ancaman terorisme.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Plt. Direktur Kewaspadaan Nasional Kemendagri, Drs. Heru Matador, M.Si, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Steven Liow, S.Sos dan perwakilan dari organisasi kemasyarakatan. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Rapat Kerja Bersama, Jajaran Pemprov Sulut, Program Kerja dievaluasi OD-SK

    Kinerja dan Optimalisasi Aparatur Sipil Negara (ASN)  dalam peran guna menjalani roda Pemerintahan Pembangunan dan aspek Sosial-Kemasyarakatan bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, oleh Gubernur dan Wakil Gubernur bersama Sekretaris Provinsi Sulut, menggelar Rapat Kerja Bersama Seluruh SKPD,  yang berlangsung di ruang rapat CJ Rantung Kantor Gubernur lantai 2, Senin siang, 18/09/2017. Yang dihadiri para Asisten Sekda Provinsi, para Staf Ahli Gubernur serta para Kepala Badan/Dinas, Biro dan Kantor di lingkup Pemprov Sulut.
     Sekretaris Provinsi, Edwin H Silangen SE,MS dalam laporan diantaranya menjelaskan tentang Kinerja APBD Provinsi Sulawesi Utara TA 2017 realisasinya, semisal Pendapatan Daerah sebesar Rp 2.546.215.802.134. Atau sebesar 71,60 %., dari target sebesar Rp. 3.556.372.800.000. Dengan rincian : -Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi sebesar Rp. 781.795.106.643. Atau sebesar 72,63 %. Dari total target anggaran sebesar Rp.1.076.342.496.000. -Dana Perimbangan; terealisasi sebesar Rp. 1.696.935.462.491(69,86%) dari total target anggaran sebesar Rp. 2.429.190.571.000. Sedangkan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah terealisasi sebesar Rp.67.485.233.000 (132,74%) dari total anggaran sebesar Rp.50.839.733.000.-
    Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, dalam Rapat Kerja tersebut, sebagaimana di lansir Kabag Humas Pemprov Sulut, Roy RL Saroinsong SH di sela-sela awal rapat tersebut, menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan tersebut yakni untuk; 1). Sinkronisasi Program Kerja dan Target dalam mengsukseskan akan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Sulut, guna terciptanya sinergitas antar sesama Satuan Kerja Perangkat Daerah di Jajaran Pemprov Sulut. 2). Faktor Disiplin yang harus ditumbuhkan dan  melekat bagi ASN. 3). Loyalitas-Kepatuhan dan Kesetian. Serta 4). Integritas/jati diri yang baik dan benar. " Kaitan dengan aspek disiplin, saya tegaskan bahwa kepada segenap Pimpinan Instansi/SKPD ketika bertugas ke Luar Daerah jangan hanya wara-wiri, jalan-jalan tanpa alasan jelas, ke depan harus ada laporan yang jelas sesuai tupoksi, termasuk integritas diri dalam pelaksanaan tugas keseharian dengan menjadikan acuan sebagai Team Work, jika tidak optimal akan saya evaluasi, dan tahun ini adalah batas akhir penilaian kinerja para pejabat struktural apa ideal, cocok dan sesuai dengan bidang tugasnya" Tegas Gubernur Olly Dondokambey dengan mimik serius.
   Diakhir pengarahan dan pembinaan pada rapat kerja ini Gubernur Olly Dondokambey yang didampingi Wagub Steven OE Kandouw, pada Pekan Depan akan menggelar Rapat Kerja yang terintegerasi berdasarkan rumpun SKPD per Keasistenan lingkup jajaran Pemprov Sulut.
   Demikian Kabag Humas Pemprov Sulut selaku Juru Bicara memberitakannya (R2LS)