Jumat, 06 Oktober 2017

Gubernur Olly Ingatkan Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak

Terpenuhinya kebutuhan gizi bagi tumbuh kembang manusia sejak usia dini atau 1000 hari kehidupan akan mampu melahirkan sumber daya manusia masa depan bangsa yang berkualitas, cerdas, produktif dan memiliki kondisi kesehatan prima untuk menjamin kemajuan negeri yang kita cintai. Karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi anak, ibu hamil dan menyusui pun harus mendapatkan perhatian lebih.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS pada Kongres Nasional VII Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia yang dilaksanakan di Manado, Jumat (6/10/2017) pagi.

"Pemahaman ini dilandasi oleh kesadaran bahwa rentang usia 1000 hari kehidupan merupakan periode emas (gold period) bagi perkembangan otak, memori, organ dan sistem kerja tubuh seseorang, sehingga harus benar-benar dikawal dengan asupan gizi yang cukup disamping pemberian Air Susu Ibu (ASI)," katanya.

Oleh karena itu, menurut Olly , masyarakat perlu diberikan pemahaman untuk mencegah kekurangan gizi pada anak, ibu hamil dan menyusui.

"Penting bagi kita untuk terus memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada segenap masyarakat tentang betapa pentingnya pemenuhan gizi selama rentang usia 1000 hari kehidupan bagi kualitas hidup masyarakat di
masa yang akan datang, serta apa dampak negatif yang akan diterima jika hal itu tidak dilaksanakan," tandasnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly menyatakan optimis bahwa melalui kongres itu lebih meningkatkan tanggungjawab para dokter gizi medik.

"Saya harap para dokter gizi medik dapat memiliki tanggungjawab lebih untuk memberikan edukasi dan kontribusi dalam menyelamatkan Periode Seribu Hari Pertama Kehidupan masyarakat serta terobosan yang efektif kepada masyarakat mengenai MP-ASI bagi tumbuhkembang anak yang optimal," imbuhnya.

Pertemuan itu turut dihadiri oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Rektor Unsrat Prof. Ellen Kumaat, Kepala Dinas Kesehatan dr. Deybie Kalalo dan para dokter gizi medik dari seluruh Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)

Wagub Kandouw Buka FPSL 2017

Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2017  dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E Kandouw iven ini digelar Pemerintah Kota Bitung mulai hari ini tanggal  6 Oktober hingga 10 Oktober 2017, nanti.

Bapak Gubernur mengapresiasi Pemerintah dan Masyarakat  Kota Bitung yang telah melaksanakan Festival  Pesona Selat Lembeh ini
ujar Wagub  Kandouw saat memberikan sambutan diatas geladak KRI Multatuli 561, Jumat (6/10/2017) Kemarin.

Tidak ada jalan lain  upaya upaya resiliensi itu kontekstualnya melalui pariwisata Sulawesi utara sudah 14 bulan ini merasakan bagaimana  daya dongkrat , feed back  dari pariwisata ini.

' Sumbangan kenaikan PDRB  yang tadinya  6 persen sekarang sudah 14 persen khusus Kota Manado Minahasa Utara ,Tomohon dan Bitung kenaikannya 5 sampai 6 persen" ungkap wagub.

Banyak yang ragu kegiatan akan kegiatan ini  , hari ini terjawab  bagi saudara-saudara yang ragu,  dengan festival ini  terbukti banyak hotel bintang empat dan cotagge penuh semua, kata Wagub.

"banyak pajak hotel dan  restoran kembalinya ke siapa , tentunya ke pemerintah kota" jelas Wagub.

Untuk itu, Bapak Gubernur sangat mendukung kegiatan- kegiatan seperti ini untuk mendongkrat pariwisata di Sulawesi Utara, tutup, Wagub Kandouw.

Sebelumnya mewakli Menteri Pariwisata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara  Dra  Esty Reko Astuti M.Si mengatakan ini dalam rangka ulang tahun tapi  diramaikan beberapa aktivitas yang  melibatkan semua stake holder.

"Ini harus sustain , harus ada keberlangsungan sebab kalau mau menjadi iven besar yang didatagi orang harus terus dilakukan" katanya.

Dan harus ramah lingkungan mulai dari kebersihan juga paling penting comunity base , keterlibatan masyarakat ini merupakan suatu yang positiv.

"Diharapkan keterlibatan masyarakat harus ada ,  promosinya harus jauh -jauh hari dan  iven -iven ini harus dikelola secara profesional" jelasnya

Sementara itu Walikota Bitung Max Lomban  dalam laporannya mengatakan, Festiva Pesona Selat lembeh ini di mulai dengan  parade Sailing Pass yang diikuti oleh 1221 kapal, dari penangkap ikan ,  perahu hias serta KRI TNI AL ikut dalam parade kapal yang merupakan rangkaian dari FPSL 2017.

Rangkaian kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 6 sampai 10 Oktober dan akan diramaikan dengan berbagai kegiatan diantaranya , Bitung 10 K, lomba mancing, tinju, budaya dan lain-lain, jelasnya

Turut hadir Mewakili Mendagri Wakil Gubernur IPDN DR Drs Reydonnyzar Moenoek, Forkopimda, Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Tanos MARS , Wakil Bupati / Walikota dan tamu undangan lainnya.

Optimalkan Sektor Perkebunan, Pemprov Sulut Tetapkan Sasaran Produksi Komoditas Andalan

Sektor perkebunan berperan penting dan memiliki potensi besar dalam pembangunan perekonomian daerah dan nasional.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS pada pertemuan koordinasi dan konsultasi perkebunan yang dilaksanakan di Manado, (6/10/2017) siang.

"Sektor perkebunan berkontribusi dalam peningkatkan sumber pendapatan daerah dan devisa negara, menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha, meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing, dan pangsa pasar, serta dapat meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi bahan baku industri dalam negeri," katanya.

Oleh karena itu, menurut Gubernur Olly untuk mengoptimalkan peran sektor perkebunan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat maka, pemerintah telah menetapkan sasaran produksi pada beberapa komoditas andalan seperti: kelapa, karet, teh, kopi hingga tahun 2019.

"Untuk komoditas kelapa yang merupakan komoditas andalan daerah kita misalnya, dari 3.031 ribu ton sebagai baseline di tahun 2014, akan ditingkatkan hingga 3.491 ribu ton atau 1,4 persen hingga tahun 2019," tandasnya.

Disamping itu, Gubernur Olly juga berharap melalui pertemuan koordinasi dan konsultasi tersebut dapat ini dapat mengelola data kekayaan sumber daya alam Sulut.

"Semua hal yang terkait dengan sumber daya yang dimiliki daerah kita harus diinventarisasi secara lengkap dan up to date agar dapat dirumuskan strategi optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat," paparnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly mengajak seluruh peserta pertemuan agar meningkatkan koordinasi dalam melaksanakan program.

"Perkuat koordinasi dan sinkronisasi agar program dan kegiatan yang dilakukan kedepan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran, utamanya dalam upaya peremajaan tanaman perkebunan dan hortikultura rakyat, serta komoditi andalan ekspor dan memiliki potensi ekspor," imbuhnya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Perkebunan Refli Ngantung, SP menjelaskan tujuan dilaksanakannya pertemuan koordinasi dan konsultasi itu.

"Kegiatan ini untuk mendapatkan solusi atas penyelenggaraan perkebunan di Sulut. Juga untuk memperkuat sinergitas daerah dengan pusat dalam mengelola perkebunan," ujarnya.

Pertemuan itu turut dihadiri Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Bambang, MM dan perwakilan dari dinas perkebunan kabupaten dan kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Sulut Progresif, Olly-Lembong Matangkan Proyek Belt Road Initiative

Investasi di Sulawesi Utara semakin terlihat progresnya. Pemprov Sulut terus berupaya mengejar investasi di bidang infrastruktur dalam Belt Road Initiative (BRI) Indonesia-Tiongkok.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Olly Dondokambey, SE dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada rapat koordinasi penyiapan daftar proyek skema BRI yang digelar di Kantor BKPM Jakarta, Jumat (6/10/2017) siang.

Rapat itu digelar untuk menindaklanjuti rapat koordinasi Pembahasan Persiapan Daftar Proyek Kerjasama Belt and Road Initiative (SRI) pada tanggal 29 September 2017. Juga untuk mengklarifikasi daftar proyek wilayah Sulawesi Utara yang akan ditawarkan dalam kerja sama BRI Indonesia-Tiongkok.

Berdasarkan rencana, sebanyak 11 proyek investasi yang nantinya menggunakan dana dari Tiongkok itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Sulut. Yakni pengembangan Kawasan Pariwisata di Likupang (Likupang Tourism District) untuk menjadi KEK Pariwisata seluas 2000 Hektar, Bitung Eco Industrial Estate, Bitung Industrial Park (agroindustry, fishery, and logistic), Bitung International Port Development, PLTU Sulbagut 3 dengan kapasitas 2x50 MW (Independent Power Producer/IPP), Lembeh International Airport, and Lembeh-Manado Bridge, Manado LRT, Manado Integrated Tourism Area, Manado Water Treatment and Supply (Sawangan DAM), Regional Waste Treatment Plant dan Railway Manado Minahasa Utara-Bitung.

Semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar. Direncanakan pada rapat selanjutnya akan membahas isu masing-masing proyek.

Jika sudah dilaksanakan, pembangunan infrastruktur itu diyakini Olly mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.

Gubernur Olly juga mengapresiasi dukungan dari BKPM dan pihak lainnya sehingga investasi di Sulut semakin terlihat progresnya.

Sulut memang strategis karena terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut Cina Selatan.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, perwakilan dari Kemenko Maritim, Bappenas dan Kementerian Perhubungan. (BerSin) (Humas Prov Sulut)