Rabu, 22 November 2017

Perebutkan Piala Gubernur Olly Dondokambey, PDBI Sulut Gelar Lomba Drum Band Sabtu Ini

Pasca dilantik oleh Ketua KONI Sulut, Olly Dondokambey yang juga merupakan Gubernur Sulut, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Sulut yang dinahkodai oleh Clay June Dondokambey langsung action menggelar perlombaan tingkat provinsi memperebutkan Piala Gubernur Sulut. 

Adapun kegiatan perlombaan rencananya akan digelar Sabtu (25/11/2017) di halaman kantor Gubernur Sulut. Ketua PDBI Sulut, Clay June Dondokambey mengatakan perlombaan ini merupakan komitmen dari pengurus yang baru dilantik untuk segera melaksanakan program PDBI dan membangkitkan kejayaan Drum Band di Sulut menuju PON prestasi di Papua mendatang. 

"Tentunya dukungan dari semua pengurus dan segenap stakeholder terkait sangat diharapkan demi suksesnya kegiatan ini," ujar Clay yang diketahui merupakan mantan atlit drum band dan kini dalam kesehariannya menjabat Karo Umum dan Plt Karo PKKP di lingkup Pemprov Sulut. 

Lebih lanjut melalui Sekretaris PDBI Lexi Mantiri dan Bendahara Erlan Silangen, menjelaskan berbagai nomor yang akan dilombakan diantaranya Marching Band, Military Band, Drum Band dan Drum Corps. "Perlombaan akan menarik karena para peserta akan berupaya menampilkan yang terbaik dalam ajang bergengsi memperebutkan Piala Gubernur dan Wagub Sulut ini. 

Masyarakat yang ingin menonton ajang tersebut silahkan datang ke kantor Gubernur Sulut pada akhir pekan ini," urai Lexi dan Erlan kepada wartawan. PDBI Sulut, tambah Lexi, menyampaikan terima kasih juga kepada pihak sponsor seperti Bank Sulut, Septim Music, PT Citra Intirama dan support dari Jurnalis Independent Pemprov Sulut.

Pemprov Sulut Apresiasi Peran PUSKUD Dalam Pembangunan Ekonomi

Sektor koperasi memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkokoh perekonomian Sulawesi Utara.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-39 tahun buku 2016 Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) yang dilaksanakan di Manado, Rabu (22/11/2017) sore.

"Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang terus menunjukan progress positif, dimana pada Triwulan ke-III tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 6,49%," katanya.

Oleh karena itu, menurut Gubernur Olly, berbagai peranan penting harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha serta Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan pencapaian tersebut.

"Keadaan ini sebagai motivasi guna mempercepat pembangunan daerah kedepannya," ujarnya.

Diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, mengamanatkan bahwa koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Dimana, koperasi kemudian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah dikarenakan ruang lingkupnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terlebih kelas menengah ke bawah, sehingga menempatkan posisi koperasi menjadi sangat strategis dalam progress pembangunan daerah dan demi menaikan indeks kesejahteraan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly mengingatkan seluruh pengurus dan anggota PUSKUD untuk berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai tujuan dari terlaksananya agenda rapat anggota tahunan.

"Berbagai program dan kegiatan kerja sepanjang tahun berjalan dan pertanggung jawabannya harus selalu dievaluasi. Termasuk ikut membahas berbagai perubahan-perubahan yang bisa atau akan terjadi dalam program kerja kedepan di tahun yang akan datang," imbuhnya.

Pertemuan itu turut dihadiri Ketua PUSKUD Drs Frits Tairas dan seluruh anggota PUSKUD. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut Gelar Rakor Tim Terpadu Perlindungan dan Pengamanan Hutan

Hutan sebagai salah satu sumber daya alam di Sulawesi Utara yang harus senantiasa dilestarikan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw dalam sambutan yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP pada rapat koordinasi tim terpadu perlindungan dan pengamanan hutan yang dilaksanakan di Aula Dinas Kehutanan, Rabu (22/11/2017) pagi.

"Hutan memiliki fungsi dan manfaat nyata bagi kehidupan manusia baik dari segi ekonomi, ekologis, sosial dan budaya sehingga sudah selayaknya harus senantiasa dilestarikan," katanya.

Menurut Kandouw, upaya pelestarian hutan itu harus menghadapi sejumlah gangguan akibat perambahan, pembalakan liar dan kendala lainnya.

"Dewasa ini hutan terus mengalami tekanan antara lain perambahan, pembalakan liar atau illegal logging, aktivitas pertambangan dalam kawasan hutan dan berbagai hal lainnya," ujarnya.

Diketahui sejumlah penyebab kerusakan itu adalah : aktivitas masyarakat sekitar kawasan hutan yang sering melakukan aktivitas ilegal seperti penebangan liar dan perambahan kawasan hutan, ketergantungan masyarakat dan pengusaha terhadap hasil hutan masih sangat tinggi.

Selanjutnya, masih adanya oknum baik aparat maupun pemodal yang memanfaatkan masyarakat untuk melakukan illegal logging, kawasan hutan berbatasan langsung dengan penduduk dan masih adanya oknum aparat desa, kecamatan yang mengeluarkan Surat Keterangan Kepemilikan Tanah (SKPT) dalam kawasan hutan serta oknum camat yang menerbitkan Akta Jual Beli Tanah dalam kawasan hutan.

Untuk menyikapi hal itu, masih dalam sambutan, Wagub Kandouw menerangkan, Pemprov Sulut secara terintegrasi dan terpadu selama ini telah melaksanakan berbagai upaya perlindungan dan pengamanan hutan yang dilakukan secara preventif, represif dan yustisi yang dilakukan melalui tiga agenda utama.

"Pemprov Sulut selalu melaksanakan rapat koordinasi tim terpadu pengaman hutan, melaksanakan operasi pengamanan hutan secara fungsional dan gabungan serta menyelesaikan kasus perkara tindak pidana kehutanan secara tegas dan memberi efek jera," imbuhnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Kehutanan Ir. Herry Rotinsulu menjelaskan tujuan dilaksanakannya rapat koordinasi tim terpadu perlindungan dan pengamanan hutan.

"Kegiatan ini untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan perlindungan dan pengamanan hutan di Sulawesi Utara," katanya.

Pertemuan itu turut dihadiri
Direktur Perlindungan dan Pengamanan Kementerian Kehutanan drh Indra eksploitasia, perwakilan dinas kehutanan kabupaten dan kota serta instansi terkait di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Pemprov Sulut-Pemkab Sangihe Dukung Revitalisasi Kain Koffo

Setelah mendapat lampu hijau dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE untuk merevitalisasi kain tenun koffo asal Kabupaten Sangihe yang hampir punah, pendiri COFO Cindy Wowor SE, MM melakukan pertemuan dengan Pemkab Sangihe di Tahuna, Selasa (21/11/2017) siang.

Kedatangan Cindy diterima langsung oleh Bupati Jabes Gaghana SH. Pada pertemuan itu Pemkab Sangihe menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Cindy Wowor untuk merevitalisasi kembali kain tenunan Koffo yang sempat punah melalui pengembangan dan pelestarian dengan menggunakan bahan kapas dan modern lainnya dengan mempertahankan ragam hias asli Koffo serta modifikasi baru yang di kembangkan sebagaimana asli pada masa lalu.

"Pemerintah Kabupaten Sangihe memberikan suport dan dukungan sepenuhnya kepada Cindy Wowor untuk melakukan revitalisasi kembali kain tenunan Koffo apalagi kain tenunan Koffo sudah merupakan salah satu dari 33 kain tradisional yang telah diakui Pemerintah sebagai Kekayaan Warisan Budaya Tak Benda dan penetapannya melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Budaya RI " kata Gaghana.

"Berkenaan dengan hal itu, saya mintakan kepada Dinas Parawisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian untuk kiranya dapat membuat program tahun 2018 agar mendukung upaya2 revitalisasi kembali dan kalau bisa juga ada program menjadikan salah satu desa di Kabupaten Sangihe sebagai Sentra Produksi Tenunan Kain Koffo," tambahnya.

Diketahui, Sentra Produksi Kain Tenunan Koffo di Kabupaten Kepulauan Sangihe nantinya akan dioptimalkan untuk meningkatkan kembali budaya tenunan kain koffo dari masyarakat serta dapat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat disamping itu juga desa tersebut akan menjadi salah satu destinasi parawisata di daerah.

Menanggapi dukungan itu, Cindy Wowor mengapresiasinya. Dia menjelaskan rencana COFO untuk mendirikan sentra produksi tenunan kain koffo di Sangihe.

"Terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk merevitalisasi kain tenunan Koffo, apalagi ini disampaikan langsung Bapak Bupati Sangihe kepada para pejabat di Pemkab Sangihe.  Terkait dengan rencana Pemkab Sangihe untuk membuka sentra produksi tenunan kain koffo, itu juga sudah menjadi program dari COFO karena rencananya pada tahun depan kami akan mendirikan Sentra Produksi Tenunan Kain Koffo yang rencananya di Desa Lenganeng Kecamatan Tabukan Utara" kata Cindy Wowor.

Pertemuan itu turut dihadiri Sekdakab Sangihe Edwin Roring, SE, M.Si dan para pejabat Eselon di lingkungan Pemkab Sangihe.